Home » » Apa itu Black Box Dan White Box Testing?

Apa itu Black Box Dan White Box Testing?


Pada saat anda membangun sebuah aplikasi sebelum melakukan perilisan ke publik, testing merupakan salah satu langkah yang harus anda ambil. Selain untuk mencegah perilisan aplikasi yang belum siap tentu dengan melakukan testing terlebih dahulu maka developer dapat melakukan evaluasi terhadap apa saja kekurangan dari aplikasi tersebut.

Mobile testing tools automation yang merupakan cara untuk melakukan pengujian terhadap software atau aplikasi dapat dibagi menjadi dua cara atau metode, White box dan black box testing adalah dua metode yang bisa digunakan untuk melakukan uji coba terhadap aplikasi atau software yang akan dirilis ke publik.

Apa saja perbedaan mengenai kedua metode tersebut dan metode apa yang paling cocok digunakan? Silahkan anda bandingkan sendiri dengan membaca penjelasan serta kekurangan dan kelebihan dari kedua metode tersebut dibawah ini:


White box testing Merupakan salah satu cara pengujian yang dilakukan dengan cara melihat ke dalam modul dari sebuah aplikasi untuk melihat hal-hal mendasar.                                               Seperti kode program dan menganalisis apakah dari kode tersebut terdapat kesalahan, jika terjadi modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses maka barisan kode tersebut akan diperbaiki dan di compile secara berulang sampai semua berkerja seperti yang diinginkan.

Beberapa kelebihan yang bisa anda dapatkan jika menggunakan metode ini adalah:

1.Anda bisa mendeteksi kesalahan logika yang terjadi pada kode-kode program, White box akan melakukan pengecekan dan mendeteksi kondisi yang tidak sesuai dan akan mendeteksi kapan proses dari pengulangan "if" tersebut berhenti.

2.Typo atau salah ketik
Menulis ratusan bahkan ribuan kode tentu akan membuat seseorang pusing hingga berakibat menimbulkan salah ketik atau typo yang akan mengakibatkan program menjadi error, dan dari ribuan kode yang diketik tentu akan sulit mencari di bagian mana terdapat kesalahan tersebut. Dengan menggunakan metode white box testing anda bisa mendeteksi kesalahan ketik yang bersifat case sensitive.

Sayangnya salah satu kelemahan white box testing adalah untuk penggunaan terhadap perangkat lunak yang besar white box testing merupakan metode yang boros karena membutuhkan tenaga dan sumber daya yang banyak.

Sedangkan jika dibandingkan dengan Black box testing adalah metode untuk melakukan pengujian yang hanya melakukan tes kepada bagian fungsional tanpa harus melihat struktur internat atau bagaimana cara kerja dari aplikasi tersebut, penguji tidak perlu mempunyai pengetahuan mengenai programming. Oleh karena itu metode ini disebut sebagai black box dimana penguji hanya bisa melihat luar aplikasinya saja tanpa melihat bagaimana aplikasi ini berkerja.

Dengan cara kerja demikian maka metode black box cocok digunakan untuk melakukan uji coba kepada masyarakat awam dan uji coba black box ini bisa digunakan untuk menemukan kesalahan seperti fungsi yang salah, masalah interface, kesalahan database serta kesalahan pada saat pemasangan dan penggunaan aplikasi.




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.